Dari Mana Kekayaan Madrid Berasal?

Di saat sejumlah klub Inggris menghadapi tumpukan hutang, termasuk Liverpool, dan sebagian lainnya harus menurunkan harga tiket demi pendapatan dari sektor penonton, Real Madrid justru menyiapkan anggaran 300 juta euro untuk merekrut pemain baru.
Apa yang dilakukan Madrid tentu menjadi anomali di masa krisis keuangan ini. Bundesliga Jerman yang sering mencatat rekor pendapatan pun tak pernah membeli pemain dengan harga mengkilat, terlepas dari kepopuleran liganya yang hanya kelas 3-4 di dunia.Pertanyaan yang mengemuka kemudian dari mana sumur uang Madrid berasal??? Klub tenar Spanyol ini bukan dimiliki oleh raja minyak Rusia atau sheik Timur Tengah yang juga menjadi miliuner dari minyak. Tapi Madrid tetap mampu menciptakan rekor transfer termahal kedua di dunia senilai 67,2 juta euro untuk merekrut bintang asal Brasil, Kaka, dari AC Milan. Jawaban yang signifikan adalah pendapatan hebat per tahun yang diperoleh Madrid. Pengamat keuangan publik pun menyebut Madrid sebagai klub terkaya di dunia selama empat tahun belakangan di mana Manchester United menguntit di tempat kedua. Madrid punya pendapatan bersih hingga 366 juta euro per tahun. Sebagian besar berasal dari tiket penonton karena Madrid punya rata-rata penonton tertinggi ketiga di dunia. Dengan kapasitas Stadion Santiago Bernabeu yang mencapai 79.400 tempat duduk, penghasilan dari sektor tiket memang menjanjikan. Tak heran banyak klub yang juga memugar dan membangun stadion dengan kapasitas besar dewasa ini. Sumur kedua adalah pendapatan Madrid dari kontrak hak siar TV. Madrid menjalin kerjasama hak siar bersama MediaPro untuk durasi tujuh tahun dengan dana mencapai 1,1 miliar euro. Nilai itu hanya untuk hak siar pertandingan lokal dan belum termasuk dari Liga Champions atau ajang lain di luar negeri. Artinya minimal Madrid mengantongi keuntungan hak siar sekitar 155 juta euro per tahun hanya dari laga lokal dan itu hampir dua kali lipat dari yang diperoleh MU.Keuntungan lain Madrid adalah pajak pendapatan Spanyol yang tidak setinggi di negara Eropa lainnya. Pemerintah Spanyol hanya mengutip 23 persen pajak penghasilan dari pemain asing dalam lima tahun pertama. Sebagai contoh, jika Madrid menggaji Kaka 10 juta euro setelah pajak per tahun maka Madrid hanya akan mengeluarkan dana sekitar 12 juta euro. Bandingkan jika Kaka bermain di Manchester United maka juara Inggris itu harus mengeluarkan dana hingga 18 juta euro per tahun. Belum lagi dengan rencana pemerintah Inggris yang akan menaikkan pajak penghasilan orang kaya hingga 50 persen.Itu baru hitungan per tahun. Bila lima tahun maka akan ada perbedaan hingga 32 juta euro untuk satu pemain. Sementara Madrid bisa menggunakan jumlah yang sama untuk menggaji tiga atau empat pemain dalam satu tahun.Sumur terakhir Madrid adalah dari statusnya sebagai lembaga non profit meski setiap tahun jelas-jelas memiliki keuntungan. Dengan status itu maka Madrid tak harus selalu menyetor sekitar 32 juta euro untuk melunasi hutang mereka. Ini sangat bertolak belakang dengan kewajiban MU. Lagipula, Madrid punya koneksi erat dengan sejumlah bank yang juga berada dalam pengaruh politik dan tekanan sosial yang sama.Dengan status non profit maka Madrid terlalu besar dan terlalu penting untuk dikacaukan oleh tekanan hutang seperti yang biasanya dialami oleh klub kebanyakan. Status sosial, politik dan kepentingan ekonomi Madrid memang lain dari pada yang lain.Dengan seluruh sumur itu, tak heran Madrid selalu berbalut dengan glamor. Apakah itu kemudian bisa menjamin prestasi di lapangan, itu menjadi hal lain. Lagipula mendatangkan bintang justru memperkuat basis pendapatan dari sektor tiket dan hak siar. Bila ditambah dengan prestasi maka si kaya akan makin kaya. (venomblade atuh...)

0 komentar:

Posting Komentar

top